Manchester United Kantongi Uang Senilai Rp 175 Miliar dari Tur Asia
Manchester United kembali menunjukkan kekuatan komersialnya dengan meraup pendapatan hingga Rp 175 miliar dari tur Asia yang terdiri dari dua laga uji coba melawan tim ASEAN All-Stars dan Hong Kong XI.
Meski musim 2024/2025 berakhir dengan hasil yang kurang memuaskan di lapangan. Pencapaian finansial dari tur ini membuktikan bahwa nilai bisnis Setan Merah tetap sangat tinggi di kancah sepak bola dunia. Ikuti terus pembahasan menarik dari Manchester United kantongi uang senilai Rp 175 Miliar dari tur Asia, yang telah kami rangkum di BERITA LIGA INGGRIS TERBARU.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Tur Asia yang Menguntungkan Secara Finansial
Tur Asia dilakukan setelah berakhirnya musim Premier League 2024/2025 dan menghadirkan dua pertandingan persahabatan penting. Yaitu melawan ASEAN All-Stars di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia dan melawan Hong Kong XI di Stadion Hong Kong. Kedua laga ini ternyata memberikan pemasukan yang luar biasa bagi klub.
Menurut laporan eksklusif, Manchester United berhasil meraup sekitar £8 juta atau setara dengan Rp 175 Miliar hanya dari dua pertandingan tersebut. Pendapatan ini bahkan lebih tinggi dari hadiah uang yang mereka terima sebagai finalis Liga Europa musim ini, yakni sekitar £5,9 juta (sekitar Rp 123 Miliar). Hal ini menunjukkan betapa penting dan menguntungkannya tur ini bagi MU dalam konteks bisnis.
Stadion dan Antusiasme Penonton
Stadion Nasional Bukit Jalil yang diandalkan untuk laga pertama mempunyai kapasitas sekitar 84.000 penonton. Dengan menjadikannya salah satu stadion terbesar di Asia. Antusiasme publik untuk menonton laga ini sangat tinggi. Terbukti lebih dari 40.000 tiket terjual hanya dalam beberapa jam setelah penjualan dibuka. Situasi ini menjadi bukti nyata seberapa besar daya tarik MU di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara.
Sedangkan laga kedua yang berlangsung di Hong Kong Stadium dengan kapasitas 40.000 kursi belum menunjukkan tren tiket terjual habis. Meski diselenggarakan di wilayah dengan fanbase yang cukup besar. Ini menandakan bahwa daya tarik MU di Asia Timur masih kuat, meski performa klub di Eropa belum kembali ke puncak.
Tur ke Asia bukan sekadar pemanasan jelang musim baru, melainkan juga bagian dari strategi bisnis rutin Manchester United untuk memperkuat koneksi dengan basis penggemar di Asia Tenggara dan Asia Timur. Klub memanfaatkan momen ini untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan dari tiket, sponsor, merchandise, dan hak siar pertandingan. Pendapatan sebesar ini menggarisbawahi bahwa Manchester United memiliki strategi bisnis yang agresif dan berhasil di dunia sepak bola.
Baca Juga: Manchester United Aktifkan Klausul Pelepasan Matheus Cunha dari Wolves
Reaksi Pemain dan Manajemen Terhadap Tur Asia
Meskipun raihan finansial sangat menguntungkan, tur ini tidak luput dari kritik. Terutama soal kondisi fisik para pemain yang baru saja melewati musim berat dengan banyak pertandingan. Namun, kapten tim Harry Maguire menegaskan bahwa para pemain tidak berhak mengeluh karena keputusan tur ini sudah menjadi kebijakan klub. Menurutnya, musim yang tidak memuaskan telah membuat pendapatan klub menurun sehingga perlu adanya upaya tambahan untuk menambah pemasukan demi mendukung pembelian pemain di musim depan.
Pelatih Ruben Amorim menyebut tur ini sebagai “pengorbanan kecil” yang dapat mempererat hubungan klub dengan fans di seluruh dunia dan membantu memperbaiki kondisi finansial MU yang sedang menantang. Skuad yang dibawa dalam tur Asia terdiri dari campuran pemain senior dan talenta muda. Dengan beberapa pemain utama yang tidak ikut karena cedera, seperti Lisandro Martinez. Para pemain seperti Alejandro Garnacho dan Andre Onana tetap ikut meski ada spekulasi bahwa mereka akan dijual.
