Graham Potter Bersimpati Kepada Erik ten Hag

Erik ten Hag dalam tekanan besar usai Manchester United dibantai oleh Tottenham Hotspur dengan skor 0-3. Graham Potter, yang pernah menjadi pelatih salah satu klub besar Liga Inggris, Chelsea, memberikan simpati kepada ten Hag.

Tidak Mudah

Seperti yang diketahui, pada akhir pekan kemarin, Manchester United bertemu dengan Tottenham Hotspur di Old Trafford, yang merupakan kandang Manchester United. Pada laga itu, Manchester United bermain sangat buruk dan kalah 0-3 melalui gol-gol yang diciptakan oleh Brennan Johnson, Dejan Kulusevski, dan Dominic Solanke. Kekalahan itu sangat buruk karena itu berarti, Manchester United sudah kalah dengan margin tiga gol atau lebih di Liga Inggris sebanyak 23 kali semenjak kepergian Sir Alex Ferguson dari kursi pelatih. Padahal, saat Ferguson masih menjadi pelatih Manchester United, mereka hanya kalah dengan margin tersebut sebanyak 22 kali.

Selain rekor buruk tersebut, kekalahan ini juga membuat Manchester United tercecer di klasemen. Mereka sejauh ini hanya mengoleksi tujuh poin dan hanya duduk di peringkat ke-13. Mereka tertinggal jauh dari Liverpool yang saat ini mengoleksi 15 poin di puncak klasemen.

Kondisi tersebut membuat posisi Erik ten Hag disinyalir terancam. Meski manajemen Manchester United mengatakan posisinya masih aman, dirumorkan bahwa dua laga berikutnya bagi ten Hag akan berpengaruh. Jika seandainya mengalami kekalahan melawan Porto atau Aston Villa, akan ada rencana dari manajemen Manchester United untuk memecat sang pelatih.

Potter pun angkat bicara dan bersimpati kepada pelatih asal Belanda tersebut. “Tidak ada yang mudah menjadi seorang pelatih. Apalagi pelatih di klub besar Liga Inggris. Itu realitanya,” ujar Potter.

Potter pun menyinggung saat dia dipecat oleh Chelsea setelah serangkaian hasil buruk. “Yang pendukung pentingkan itu klub kebanggaan mereka menang. Kadang mereka tidak peduli tim main bagus, kalau kalah, mereka terluka. Mereka kadang ingin mencari kambing hitam dan dalam kebanyakan kasus, para pelatih lah yang menjadi tujuan kemarahan tersebut. Saya hanya bisa bersimpati dengannya dan berharap semoga dia bisa cepat menemukan solusi untuk Manchester United,” pungkas Potter.

Simak informasi Liga Inggris 2024-2025 terbaru secara lengkap di shotsgoal.com.