Tijjani Reijnders Fokus Tunjukkan Identaitas Sebagai Nomor 8 Sejati
Tijjani Reijnders saat ini menghadapi tantangan ganda mendapat pujian karena dibandingkan dengan legenda Manchester City, Kevin De Bruyne, sekaligus tekanan untuk membuktikan dirinya punya identitas sendiri. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di BERITA LIGA INGGRIS TERBARU.
“Perbandingan dengan De Bruyne tentu pujian besar, tapi peran dan kualitas kami berbeda,” ujar Reijnders kepada Voetbal International. Ia menegaskan sejak awal bahwa klub juga sudah menyampaikan bahwa dirinya bukan pengganti De Bruyne.
Reijnders ingin menekankan bahwa meski mengidolakan De Bruyne dan mempelajari visinya, ia memiliki peran unik di lapangan. Tujuannya bukan meniru, melainkan mengekspresikan permainan dengan cara sendiri, sesuai kekuatannya sebagai gelandang all-round.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Gelandang All-Round dengan Peran Nomor 8
Reijnders menggambarkan dirinya sebagai nomor delapan sejati, gelandang box-to-box yang aktif dalam membangun serangan sekaligus membantu pertahanan. Ia tidak hanya fokus di area playmaker, tapi bergerak bebas untuk terlibat di semua fase permainan.
“Kekuatan terbesar saya adalah sering berada di posisi mencetak gol. Biasanya saya mendapat setidaknya dua peluang per pertandingan,” jelasnya. Dengan pendekatan ini, ia ingin memberikan kontribusi lebih dari sekadar mengatur permainan.
Reijnders menegaskan bahwa strategi ini berbeda dengan peran De Bruyne, yang lebih dikenal sebagai pengumpan kreatif. Ia ingin membuktikan bahwa nomor delapan sejati bisa menjadi motor tim di tengah lapangan, sekaligus ancaman di depan gawang.
Baca Juga: Manchester United Sudah “Babak Belur” Menjelang Boxing Day!
Yakin Gol Akan Segera Datang
Meskipun belum setajam saat membela AC Milan, Reijnders optimistis gol akan kembali datang. Ia terus menempatkan diri di posisi yang tepat untuk menciptakan peluang dan menunggu momen yang tepat untuk mengeksekusi.
Sikap optimistis ini muncul dari keyakinannya bahwa adaptasi dengan sistem Pep Guardiola di Manchester City akan berjalan lancar. Fokusnya bukan memaksakan diri menjadi De Bruyne, melainkan menonjolkan kualitas uniknya sendiri.
Dengan rata-rata dua peluang per pertandingan, Reijnders percaya bahwa gol dan kontribusi nyata akan datang seiring waktu. Ia yakin proses adaptasi akan membuahkan hasil, dan kehadirannya akan menjadi aset penting bagi tim.
Memperkuat Peran di Sistem Guardiola
Reijnders menekankan bahwa tujuan utamanya adalah mengambil peran signifikan di sistem Pep Guardiola, bukan sekadar meniru pemain lain. Ia ingin menjadi gelandang yang serba bisa, menghubungkan pertahanan dan serangan, serta memimpin build-up tim.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dan kesabaran dalam beradaptasi. Dengan memahami filosofi Guardiola, Reijnders yakin akan mampu menemukan ritme permainan yang pas dan memberikan dampak besar bagi tim.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa belajar dari pemain lain, termasuk De Bruyne, hanyalah bagian dari proses pengembangan diri. Identitas dan kontribusi pribadi tetap menjadi fokus utama, untuk membuktikan dirinya sebagai nomor delapan sejati yang tangguh dan produktif. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di ligainggrisnew.id.
