Marcus Rashford Tak Masuk Skuad Man United untuk Laga Lawan Spurs

Marcus Rashford kembali tidak dimasukkan dalam skuad Manchester United untuk pertandingan kedua berturut-turut.

Kehilangan Rashford dari skuad terjadi menjelang kemenangan 2-1 atas Manchester City pada hari Minggu lalu. ​Kini, setelah menyatakan keinginannya untuk meninggalkan klub dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Selasa, ia juga dicoret dari skuad untuk perempat final Piala Carabao melawan Tottenham Hotspur pada hari Kamis.​

Dalam pertandingan dramatis tersebut, Spurs berhasil mengalahkan United dengan skor 4-3, melaju ke semifinal dengan penampilan yang mengesankan. Sementara itu, Alejandro Garnacho, yang sebelumnya tidak masuk dalam skuad untuk derby Manchester, dipanggil kembali dan tampil sebagai pengganti untuk Manuel Ugarte pada menit ke-70.

Rashford mengungkapkan pada hari Selasa bahwa ia siap untuk “tantangan baru,” hanya dua hari setelah ia dicoret dari pertandingan di Stadion Etihad. Pelatih kepala Ruben Amorim tampaknya membuka pintu bagi Rashford untuk kembali, mengungkapkan keinginannya agar pemain berusia 27 tahun yang terikat kontrak hingga 2028 itu tetap berada di Old Trafford.

Dibawah ini BERITA LIGA INGGRIS TERBARU akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!

Tantangan Melawan Spurs di Piala Carabao

Pertandingan melawan Tottenham Hotspur di perempat final Piala Carabao menjadi semakin menarik. Spurs dinyatakan sebagai tim yang harus diwaspadai; mereka sebelumnya meraih kemenangan dramatis atas Manchester United dengan skor 4-3. Keberhasilan Spurs untuk menyingkirkan United tentunya menambah atmosfer kompetitif dalam laga ini.

Alejandro Garnacho, yang juga absen di derby melawan Manchester City, dipanggil kembali untuk laga ini dan dimasukkan ke dalam skuad. Ia masuk sebagai pengganti Manuel Ugarte pada menit ke-70. Penampilan Garnacho sangat dinanti, terutama dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan Rashford.

Jalan Pertandingan di Babak Pertama

Pada babak pertama pertandingan antara Manchester United dan Tottenham Hotspur, intensitas laga meningkat sejak peluit awal dibunyikan. Tottenham Hotspur mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang baik dan pressing tinggi yang menyulitkan United untuk beradaptasi.

Setelah waktu berjalan 15 menit, Spurs berhasil membuka keunggulan melalui gol Dominic Solanke, yang memanfaatkan rebound dari tendangan keras Pedro Porro. Gol ini memberikan energi baru bagi tim tuan rumah, meningkatkan semangat para pemain dan mendapatkan dukungan luar biasa dari pendukung di stadion.

Manchester United, meskipun berusaha keras untuk menyerang, tampak kesulitan menemukan ritme permainan yang optimal. Lini pertahanan Spurs menunjukkan soliditas yang menjamin tidak banyak peluang bersih yang berhasil diciptakan oleh United.

Beberapa upaya mereka untuk membangun serangan sering kali terhenti di tengah jalan, baik itu karena kesalahan penguasaan bola atau tekanan yang diberikan oleh pemain Spurs. ​Akibatnya, babak pertama berakhir dengan Tottenham unggul 1-0, memberikan mereka keuntungan psikologis saat memasuki ruang ganti menjelang babak kedua.​

Di ruang ganti, pelatih Ruben Amorim tentunya menyadari pentingnya menyesuaikan strategi guna meningkatkan performa timnya di babak kedua. Ia kemungkinan besar menekankan kepada para pemainnya untuk tetap kompak dan mencari celah di lini pertahanan United.

Dengan keunggulan satu gol, Spurs memiliki modal positif untuk melanjutkan permainan, sementara United diharapkan dapat bangkit dan memperbaiki kesalahan mereka agar bisa meraih hasil yang lebih baik di babak kedua.

Baca Juga: Arne Slot dari Liverpool Mengakui ada Upaya Mempengaruhi Wasit

Jalan Pertandingan di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Spurs terus menunjukkan dominasinya. Tidak lama setelah kickoff, pada menit pertama babak kedua, Dejan Kulusevski berhasil mengubah skor menjadi 2-0 setelah menyambut umpan crosser dari James Maddison. Momentum semakin berpihak pada tim tuan rumah, dan mereka tampil percaya diri.

Kemudian, pada menit 54, Dominic Solanke kembali mencetak gol – kali ini dengan sebuah tendangan keras dari tepi kotak penalti yang membawa Tottenham memimpin 3-0. Seluruh stadion bersorak merayakan keunggulan yang mengesankan, dan terlihat Spurs dalam jalur yang tepat menuju semifinal.

Namun, situasi berubah ketika United mulai menemukan ritme permainannya. Tottenham tampaknya meremehkan lawan, sehingga ketika terjadi dua kesalahan fatal dari kiper Fraser Forster, Manchester United pun mendapatkan kembali harapan. Pada menit ke-63, Joshua Zirkzee berhasil mencetak gol pertama untuk United, dan hanya tujuh menit setelah itu, Amad Diallo menambah gol kedua, membuat skor menjadi 3-2.

Tensi di stadion mulai meningkat, dengan penggemar Spurs mulai khawatir tentang apakah tim mereka bisa mempertahankan keunggulan. Spurs berusaha mengendalikan permainan kembali, tetapi ketegangan semakin terasa ketika gol cepat dari United membuat mereka semakin percaya diri.

Namun, pada menit ke-88, Son Heung-Min berhasil mencetak gol dari sudut yang cukup sulit, ia mencetak gol langsung dari tendangan sudut yang mengelabui kiper Altay Bayindir. Hal ini membuat skor menjadi 4-2 dan mengembalikan kepercayaan diri para pemain Tottenham.

Namun, drama belum berakhir. Menjelang akhir pertandingan, pada menit ke-90+4, Jonny Evans berhasil mencetak gol ketiga untuk Manchester United, membuat skor menjadi 4-3. Hasil ini membuat detik-detik akhir pertandingan menjadi sangat menegangkan. Meskipun United berjuang keras, Spurs bertahan dengan baik dan berhasil mempertahankan kemenangan dramatis mereka, melaju ke semifinal Piala Carabao.

Kesempatan Garnacho untuk Bersinar di Ketiadaan Marcus Rashford

​Kehilangan Marcus Rashford di skuad menjadi tantangan sekaligus kesempatan emas bagi pemain muda seperti Alejandro Garnacho untuk bersinar.​ Ketiadaan sosok berpengalaman seperti Rashford di lapangan justru bisa memberikan angin segar bagi Garnacho. Mendorongnya untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Penggemar begitu antusias menantikan bagaimana Garnacho bisa beradaptasi dan memberikan kontribusi berarti di tengah kekosongan yang ditinggalkan oleh Rashford. Garnacho memiliki potensi yang besar dan banyak yang berharap dia bisa mengambil alih peran kunci di lini depan.

Dengan gaya bermain yang lincah dan visi yang tajam, Garnacho bisa menjadi solusi ketika tim membutuhkan kreativitas dan kecepatan. Pendukung Manchester United sangat berharap melihatnya tumbuh menjadi bintang baru yang mampu meneruskan warisan Rashford.

Sebagai sebuah tim, Manchester United juga harus berjuang ekstra keras untuk mengisi kekosongan yang ada. Meskipun menghadapi keterbatasan, kesempatan untuk menjajal pemain muda bisa jadi langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan di pertandingan mendatang. Dengan semangat juang dan kepercayaan dari pelatih. Garnacho dan rekannya bisa membawa United bersaing di level tertinggi dan meraih kesuksesan yang diimpikan.

Kesimpulan

Marcus Rashford kini berada dalam situasi yang penuh tantangan. Dengan keinginannya untuk keluar dari Manchester United dan ketidakhadirannya di lapangan, banyak pertanyaan yang muncul tentang masa depannya. Namun, yang jelas, tim berada di tangan pelatih Ruben Amorim yang sedang berjuang untuk menggalang kekuatan tim demi mencapai kesuksesan tanpa kehadirannya.

Pertandingan melawan Tottenham Hotspur adalah momen penting yang menunjukkan dinamika dalam skuad dan tantangan yang dihadapi. Kemenangan untuk Spurs menjadi pelajaran berharga bagi United. Dengan periode perkembangan yang harus dilihat oleh Rashford dan tim.

Penggemar masih menaruh harapan kepada pemain muda dan pengganti lainnya untuk membawa Manchester United menuju kesutradaan yang lebih baik di masa depan. Sambil mencermati setiap perkembangan yang terjadi, masyarakat sepak bola menanti jawaban atas pertanyaan besar mengenai keberlanjutan Rashford di Old Trafford serta upaya tim untuk memperbaiki performa mereka dalam kompetisi mendatang.

Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar berita Sepak Bola.