Arsenal di Puncak Saat Natal: Sejarah yang Harus Diwaspadai
Arsenal sedang berada di puncak klasemen Liga Inggris dengan 39 poin dari 17 laga. The Gunners memimpin sejak pekan ketujuh, menggusur Liverpool, dan bertahan di posisi teratas selama 10 pekan beruntun. Secara tampilan, tim asuhan Mikel Arteta terlihat siap melenggang mulus meraih gelar musim ini.

Namun, kenyataannya tidak selalu seindah itu. Dalam tujuh laga terakhir, Arsenal sempat tersendat. Dari lima laga sebelum dua kemenangan terakhir, mereka hanya menang dua kali, imbang dua kali, dan kalah satu kali. Hal ini membuat keunggulan di puncak klasemen menyusut menjadi hanya dua poin dari Manchester City di posisi kedua.
Sejarah juga memberikan peringatan. Dikutip dari Livescore, Arsenal tidak pernah jadi juara Liga Inggris ketika berada di puncak klasemen saat Natal. Fakta ini menunjukkan bahwa berada di posisi teratas pada awal musim bukan jaminan gelar juara di akhir musim.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Catatan Buruk Arsenal Saat Natal
Sejak musim 2002/2003, Arsenal telah empat kali memuncaki klasemen saat Natal. Sayangnya, catatan akhir musim justru mengecewakan. Dari empat kesempatan itu, Arsenal finis runner-up tiga kali dan sekali di posisi ketiga.
Pada musim 2002/2003, Arsenal harus puas di posisi kedua. Kemudian, pada 2007/2008, mereka turun ke posisi ketiga. Dua kesempatan terakhir, 2022/2023 dan 2023/2024, Arsenal lagi-lagi hanya mampu menjadi runner-up. Catatan ini menjadi pengingat bahwa performa jangka panjang lebih penting dibanding posisi sementara.
Khusus di era Mikel Arteta, catatan buruk ini menjadi tantangan tersendiri. Arteta belum pernah berhasil mengubah sejarah tersebut menjadi gelar juara. Pertanyaan pun muncul, apakah musim 2025/2026 akan menjadi momen berbeda atau Arsenal akan kembali gagal?
Baca Juga: Bruno Fernandes Ungkap Dua Kali Kesempatan Pergi dari Man United
Performa Terkini Arsenal yang Tidak Konsisten

Meskipun Arsenal berada di posisi puncak, performa mereka belum sepenuhnya stabil. Dalam beberapa laga terakhir, tim asuhan Arteta beberapa kali tersendat, baik kalah maupun imbang. Ini menunjukkan bahwa meski unggul di papan atas, persaingan ketat di Liga Inggris tetap membuat mereka rentan kehilangan poin.
Keunggulan yang kini hanya dua poin dari Manchester City dan tiga poin dari Aston Villa membuat setiap pertandingan menjadi krusial. Arsenal harus tetap fokus dan tidak boleh lengah, karena rival-rivalnya siap memanfaatkan setiap kesalahan untuk memangkas jarak di klasemen.
Faktor fisik dan mental juga menjadi tantangan. Kondisi pemain yang kurang fit atau tekanan menghadapi tim papan atas bisa memengaruhi performa. Oleh karena itu, konsistensi menjadi kunci utama untuk menghindari sejarah buruk yang selalu menghantui Arsenal.
Tantangan Menuju Gelar Musim Ini
Musim ini, Arsenal memiliki peluang untuk mematahkan kutukan Natal dan akhirnya meraih gelar Liga Inggris. Namun, catatan buruk sebelumnya menjadi pengingat bahwa tekanan akan semakin besar menjelang akhir musim.
Mikel Arteta harus memanfaatkan kedalaman skuad, strategi rotasi pemain, dan fokus di laga-laga penting. Menjaga mental pemain tetap stabil juga menjadi faktor kunci agar mereka mampu menghadapi persaingan sengit dari klub-klub papan atas.
Jika berhasil, Arsenal tidak hanya memuncaki klasemen sementara tetapi juga mampu menutup musim sebagai juara. Namun, jika gagal, sejarah akan kembali mencatat bahwa memimpin pada Natal tidak menjamin gelar, dan tekanan akan kembali menghantui The Gunners pada musim berikutnya. Simak terus pembahasan sepak bola liga inggris terupdate lainnya hanya di ligainggrisnew.id.
