Manchester United Alami Musim Terburuk dalam Satu Dekade
Musim 2024/2025 menjadi catatan kelam bagi Manchester United. Setan Merah tidak hanya gagal meraih gelar, tetapi juga mencatatkan musim terburuk dalam sepuluh tahun terakhir. Kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa menjadi puncak dari rangkaian hasil yang mengecewakan. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh BERITA LIGA INGGRIS TERBARU.
Kekalahan tersebut memastikan United puasa gelar sekaligus kehilangan tiket untuk bermain di kompetisi Eropa musim depan. Padahal, awal musim diwarnai harapan besar dengan kedatangan pelatih baru, Ruben Amorim. Namun, alih-alih bersaing di papan atas, United justru terpuruk di bagian bawah klasemen Premier League.
Tak hanya di Liga Europa, MU juga tersingkir lebih awal di Piala FA setelah dikalahkan Fulham di babak kelima. Nasib serupa terjadi di Carabao Cup, di mana mereka takluk dari Tottenham di perempat final. Musim ini benar-benar menjadi bencana bagi klub berjuluk Setan Merah tersebut.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Performa Buruk di Premier League
Manchester United mencatatkan rekor terburuk sepanjang sejarah partisipasinya di Premier League. Mereka hanya mengumpulkan 39 poin dari 37 pertandingan, dengan 18 kekalahan, dan berada di posisi ke-16 klasemen. Angka tersebut menjadi poin terendah yang pernah diraih United sejak liga bergulir.
Ruben Amorim, yang didatangkan untuk membawa perubahan, justru gagal mengembalikan kejayaan United. Tim tampak tidak memiliki identitas permainan yang jelas, baik secara taktis maupun mental. Lemahnya pertahanan dan serangan yang tidak efektif menjadi penyebab utama kegagalan mereka di liga.
Kekecewaan fans semakin besar mengingat musim sebelumnya United masih mampu finis di empat besar. Namun, musim ini justru berakhir dengan perjuangan untuk menghindari zona degradasi. Situasi ini memicu protes keras dari pendukung yang menuntut perubahan besar di tubuh manajemen klub.
Baca Juga: Mohamed Salah Siap Pecahkan Rekor Terakhirnya di Liga Inggris
Krisis Manajemen dan Kinerja Pemain
Kinerja buruk Manchester United tidak lepas dari masalah manajemen dan ketidakstabilan skuad. Keputusan rekrutmen yang tidak tepat, ditambah dengan cedera beberapa pemain kunci, semakin memperburuk situasi. Pemain bintang seperti Bruno Fernandes dan Marcus Rashford juga tampil di bawah standar.
Ruben Amorim dinilai tidak mampu mengoptimalkan potensi skuad. Beberapa pemain baru yang didatangkan dengan harga mahal, seperti Mason Mount dan Rasmus Højlund, gagal memberikan dampak signifikan. Alhasil, United kesulitan bersaing dengan tim-tim papan atas maupun tengah.
Tekanan dari fans dan media semakin besar, terutama setelah kekalahan beruntun di berbagai kompetisi. Spekulasi mengenai masa depan Amorim pun mulai mencuat, meski manajemen masih memberikan kepercayaan untuk membenahi tim.
Tantangan Besar di Musim Depan
Musim 2024/2025 harus menjadi pelajaran pahit bagi Manchester United. Untuk bangkit, klub perlu melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari strategi transfer, pembinaan pemain muda, hingga perbaikan struktur manajemen. Tanpa perubahan radikal, United berisiko semakin tertinggal dari rival-rivalnya.
Pemilik klub, INEOS, diharapkan dapat mengambil langkah tegas dalam merekrut figur pemimpin yang tepat, baik di level pelatih maupun direktur olahraga. Selain itu, United juga harus mempertimbangkan untuk mempertahankan pemain inti sekaligus mendatangkan bintang baru yang sesuai dengan kebutuhan tim.
Meski musim ini berakhir dengan kekecewaan, fans tetap berharap United bisa bangkit di musim depan. Sejarah besar klub ini membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari keterpurukan. Namun, jalan menuju pemulihan tidak akan mudah dan membutuhkan komitmen dari semua pihak. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita liga inggris terupdate lainnya hanya dengan klik ligainggrisnew.id.