Jean-Claude Blanc Mundur, Manchester United Siap dengan Taktik Baru
Jean-Claude Blanc, salah satu sosok penting di balik layar Manchester United, secara resmi mengundurkan diri dari jabatan direktur klub namun tetap aktif dengan emban peran strategis baru.
Keputusan ini menandai babak baru dalam perjalanan pria asal Prancis tersebut bersama Setan Merah, dengan fokus peran yang berbeda namun sama pentingnya untuk kelangsungan dan pengembangan klub merah ikonis ini. Ikuti terus informasi menarik dari sepak bola dan transfer pemain yang tentunya telah kami rangkum di BERITA LIGA INGGRIS TERBARU.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Latar Belakang Kepergian Jean-Claude Blanc dari Direksi Setan Merah
Jean-Claude Blanc bergabung dengan jajaran direksi Manchester United pada tahun 2023. Setelah pengusaha Sir Jim Ratcliffe menyelesaikan pengambilalihan sebagian saham klub melalui perusahaan Ineos. Keputusan untuk menunjuk Blanc sebagai direktur didasarkan pada rekam jejak panjangnya dalam manajemen klub-klub besar Eropa, seperti Juventus dan Paris Saint-Germain, serta pengalaman luasnya dalam mengelola organisasi olahraga internasional.
Kehadirannya diharapkan dapat menjadi katalis bagi restrukturisasi dan kebangkitan prestasi Manchester United di kancah sepak bola dunia. Namun, tepat pada tanggal 31 Maret 2025, Blanc resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur, sebagaimana tercatat dalam dokumen resmi Inggris.
Meski demikian, pengunduran dirinya bukan berarti mundur sepenuhnya dari peran penting di klub. Justru, langkah ini diiringi dengan pengalihan tanggung jawab ke posisi yang lebih fokus pada hubungan internasional dan konsultasi strategis. Yang dinilai lebih sesuai dengan keahlian dan jaringan internasional yang selama ini dimilikinya.
Peran Strategis Baru Jean-Claude Blanc di Manchester United
Setelah mengundurkan diri dari jabatan direktur Manchester United pada akhir Maret 2025. Jean-Claude Blanc tetap memegang peran strategis yang sangat penting di dalam struktur manajemen klub. Ia kini menjabat sebagai Chief of International Football Relations sekaligus penasihat khusus dewan direksi.
Posisi ini menempatkan Blanc sebagai penghubung utama antara Manchester United dengan badan-badan sepak bola internasional seperti UEFA dan FIFA. Sehingga ia akan fokus pada pengelolaan hubungan dan peran klub di kancah global. Dalam kapasitas baru ini, Blanc bertanggung jawab untuk memperkuat jaringan dan posisi Manchester United di dunia sepak bola internasional.
Peran tersebut memungkinkan klub untuk memastikan bahwa suara dan kepentingannya dapat tersampaikan secara efektif dalam berbagai forum sepak bola utama. Sekaligus membuka peluang kerja sama strategis yang dapat mendukung pengembangan klub baik dari sisi olahraga maupun komersial.
Baca Juga: Ruben Amorim Kepincut Bintang Bournemouth: Bukan Sekedar Isu!
Dampak dan Harapan dari Perubahan Manajemen
Perubahan manajemen yang terjadi dengan mundurnya Jean-Claude Blanc dari jabatan direktur Manchester United memberikan dampak signifikan terhadap tata kelola klub. Meskipun melepas posisi direksi, Blanc tetap aktif dalam struktur manajemen sebagai Chief of International Football Relations dan penasihat khusus dewan direksi. Memungkinkan klub mempertahankan koneksi dan pengaruh kuat di tingkat sepak bola internasional.
Langkah ini mencerminkan upaya klub untuk melakukan restrukturisasi dan redelegasi tugas agar pengelolaan lebih fokus dan efisien dalam menghadapi tantangan besar yang sedang dialami di kompetisi domestik maupun internasional. Harapan besar menyertai perubahan manajemen ini, di mana para penggemar dan pengamat klub berharap restrukturisasi dapat menjadi titik balik bagi Manchester United untuk kembali ke jalur kejayaan.
Dengan pengalaman dan jaringan luas Blanc di dunia sepak bola dan olahraga internasional. Peran strategis barunya diharapkan dapat membawa manfaat berupa penguatan hubungan global klub. Membuka peluang kerjasama strategis, serta mendukung pencapaian target jangka panjang. Transformasi ini juga dianggap sebagai sinyal positif bahwa klub tengah berusaha membenahi tata kelola internal sekaligus merancang strategi yang lebih adaptif di tengah dinamika sepak bola modern.